Minggu, 19 April 2009

gigi tiruan lengkap akrilik

GIGI TIRUAN LENGKAP AKRILIK
PENDAHULUAN

Tujuan pembuatan gigi tiruan, baik itu gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan cekat maupun gigi tiruan lengkap pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki fungsi: pengunyahan, pengucapan, estetis, menjaga kesehatan jaringan serta mencegah kerusakan lebih lanjut dari struktur organ rongga mulut.
Diantara batasan usia pasien dewasa tersebut ada satu kelompok umur yang memerlukan penanganan prostodonsia secara khusus. Perawatan prostodonsia pada kelompok ini berkaitan dengan terjadinya berbagai perubahan pada diri mereka disebabkan oleh pertambahan usia. Kelompok tersebut disebut dengan kelompok manusia lanjut usia (Manula), yaitu kelompok individu berusia sekitar 65 tahun ke atas. Pada kelompok umur seperti ini selain telah terjadi berbagai degradasi fisiologis yang banyak berpengaruh terhadap kondisi fisik, sering pula ditemukan perubahan. Temperamen emosi, misalnya sifat pasien kembali berubah kekanak-kanakan, dan juga kemungkinan adanya penyakit-penyakit sistematik yang menyertai usia lanjut.
Menurut sensus kependudukan di Amerika Serikat, penduduk yang berusia diatas 65 tahun pada tahun 1980-an mencapai 30 juta dan pada tahun 2000-an diproyeksiakan mencapai sekitar 20% dari populasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 75% telah kehilanagan gigi (edentulus). Gambaran tersebut kurang lebih sama dengan kondisi yang dijumpai di Indonesia tersebut kurang lebih sama dengan kondisi yang dijumpai di Indonesia.

Kehilangan gigi pada usia lanjut biasanya tidak hanya satu dua gigi saja tetapi hampir semua gigi, bahkan ada yang hilang semuanya. Penggantian gigi yang bisa dilakukan pada kasus tersebut adalah dengan menggunakan gigi tiruan lengkap dengan bahan akrilik.
LAPORAN KASUS
Pasien datang ke klinik gigi tanggal 16 Februari 2009, dengan data sebagai berikut: Pasien rujukan dari Drg. Kanza
Data Pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Haemopilia :
Hepatitis :
Alergi obat :
Alergi makanan :
Anamnesa:
Pasien datang ke klinik gigi dengan keadaan gigi ompong (edentulous) dan pasien ingin dibuatkan gigi tiruan lengkap dari bahan akrilik.

Pemeriksaan objektif:
Pada infeksi terlihat gigi hilang karena faktor usia. Keadaan gingiva baik tidak ada peradangan.
Diagnosa:
Gigi ompong (edentulous)
Therapy:
Gigi tiruan lengkap bahan akrilik
Pilihan protesa:
1. Gigi tiruan lengkap
2. Gigi tiruan lengkap logam
Gigi tiruan yang akan dibuatkan yaitu gigi tiruan lengkap RA dan RB.
Perawatan: Perawatan dilakukan dengan dua kali kunjungan
1. Kunjungan pertama (tanggal 16 Februari 2009)
§ Pencetakan rahang atas dan rahang bawah, pengecoran, pembuatan bike trim, tryim.
§ Pemilihan warna gigi (warna gigi yang dipakai adalah gigi dengan warna A3)
§ Pengiriman cetakan gigi ke laboratorium
2. Kunjungan kedua (tanggal 21 Februari 2009)
Insersi gigi tiruan lengkap bahan akrilik

PEMBAHASAN

Gigi tiruan sebagian lepasan adalah suatu protesa atau alat tiruan sebagai pengganti gigi asli dan jaringan sekitarnya yang telah hilang. Gigi tiruan lengkap harus dapat menggantikan jaringan yang hilang dalam bentuk dan ketebalan yang kira-kira sama dengan jaringan sekitarnya.
Gigi tiruan sebagian lepasan dibuat untuk mengganti gigi asli yang hilang dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi pengunyahan, estetik, fonetik dan mempertahankan kesehatan jaringan yang tersisa dalam rongga mulut.

Tujuan pembuatan gigi tiruan menurut Pujoraharjo (2008), adalah:
1. Untuk memulihkan kembali fungsi pengunyahan yang berkurang karena hilangnya satu atau lebih gigi asli.
2. Untuk memperbaiki estetika dan penampilan
3. Untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan gusi
4. Untuk memulihkan kembali fungsi bicara

Hal-hal penting dalam pembuatan gigi desain gigi tiruan, yaitu:
1. Gigi tiruan harus memuaskan
2. Pemeliharaan kesehatan jaringan
3. Oklusi yang baik
4. Higiene mulut dan pemeliharaan
5. Mempertimbangkan gaya-gaya yang akan bekerja pada gigi tiruan saat berfungsi, sehingga gigi tiruan tetap stabil dan retentive.

Bahan Akrilik
Resin akrilik atau polimetil metakrilat dan metil metakrilat mulai digunakan dalam bidang kedokteran gigi pada tahun 1946. Sejak saat itu 95-98% bahan ini digunakan dalam pembuatan gigi tiruan. Menurut American Dental Assosiation (ADA) 1974, terdapat dua resin akrilik yaitu heate cured polymer dan self cured polymer yang masing-masing terdiri dari bubuk yang disebut polimer dan cairan yang disebut monomer.
Komposisi akrilik
a. Powder
1). Polimer methacrilat/polimer
2). Organic peroxide initiator
3). Titanium dixide agent
4). Inorganic pigments (for color)
b. Liquid
1). Methil metacrilateilate
2). Hidroquinor inhibitor
3). Dymethacrilate / cros linked agent
4). Organic amine accelerator
5). Dyed syntetic fibers (for estetic)
Proses polimerasi akrilik merupakan proses terbentuknya polimer yaitu suatu reaksi kimia yang menyusun banyak monomer menjadi suatu rantai yang mempunyai berat molekul besar. Seiring dengan perkembangannya, polimerisasi akrilik dapat dilakukan dengan heat curing akrilik (teraktivasi menggunakan panas), self curing akrilik (teraktivasi secara kimia) dan light curing akrilik (teraktivasi menggunakan sinar).

Persyaratan akrilik:
1. Pertimbangan biologik, akrilik tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan mulut.
2. Sifat fisik akrilik harus memiliki kekuatan dan ketegasan sehinga tahan terhadap tekanan gigitan atau pengunyahan, tekanan benturan, serta keausan berlebihan yang dapat terjadi dalam rongga mulut.
3. Sifat estetik bahan akrilik menunjukan translusensi atau transparansi yang cukup sehingga cocok dengan jaringan mulut yang digantikannya.
4. Karakteristik penanganan akrilik tidak boleh menghasilkan uap atau debu toksik selama penanganan dan manipulasi.
5. Pertimbangan ekonomis biaya akrilik dan pada saat pemprosesannya haruslah rendah, tidak memerlukan peralatan yang komplek dan mahal.

Sifat-sifat akrilik
1. Cukup elastis dan bila terdapat klamer maka cukup rigid atau keras terhadap tekanan kunyah
2. Dapat menyesuaikan diri dengan cairan mulut.
3. Tidak mengiritasi jaringan mulut
4. Tidak beracun
5. Tidak berasa dan berbau
6. Tidak berubah warna
7. Mudah dipoles

Kebaikan dan keburukan akrilik
v Kebaikan
1. Warna menyerupai gigi
2. Mudah direstorasi kembali bila patah tanpa mengalami distorsi
3. Mudah dibersihkan
4. Mudah pengerjaanya dan manipulasinya
5. Kekuatannya cukup
6. Harganya cukup murah dan tahan lama
v Keburukan
1. Mudah patah
2. Menimbulkan macam-macam porositas
3. Suatu termal konduktor yang baik
4. Dapat mengalami perubahan bentuk
5. Toleransi pasien kurang
6. Dapat menimbulkan alergi

Tahap-tahap pembuatan geligi tiruan lengkap akrilik
1. Pencetakan
Pencetakan rahang adalah bentuk negatif dari seluruh jaringan pendukung geligi tiruan. Setelah dicor, maka akan didapatkan bentuk positif dari rahang yang disebut model rahang.
2. Desain geligi tiruan
Bersihkan model dari sisa-sisa gips dan buat pola perencanaan atau desain geligi tiruan yang akan dibuat.
3. Perencanaan dimensi vertikal dan oklusi sentris
Pasien yang sudah kehilangan seluruh giginya berarti sudah kehilangan bidang oklusi, tinggi gigitan atau dimensi vertikal, oklusi sentrik. Ketiga hal ini harus kita cari saat membuat geligi tiruan lengkap dengan media tanggul gigitan, galangan gigit atau oklusal bite trim.
4. Memilih gigi
Pada kasus pasien ompong, pemilihan gigi berpedoman pada bentuk wajah, jenis kelamin dan umur pasien untuk menentukan warnanya dan tingkat keausaannya. Sedangkan ukuran gigi disesuaikan dengan garis orientasi pada tanggul gigitan.
5. Penyusunan gigi
Penyusunan gigi dilakukan secara bertahap, yaitu penyusunan gigi anterior atas, anterior bawah, posterior atas, gigi M1 bawah dan posterior lainnya. Penyusunan gigi dilakukan diatas malam/wax.
6. Pemendaman
Setelah bentuk kontur geligi tiruan malam/waxing selesai dilakukan, lalu geligi tiruan dipendam dalam suatu kotak metal/kuvet.
7. Packing
Packing ialah proses mencampur monomer dan polimer resin akrilik.
8. Processing
Adalah polimerasi antara monomer yang bereaksi dengan polimernya bila dipanaskan atau ditambah zat kimia lain.

9. Deflasking
Bila curing telah selesai, maka flask dibiarkan mendingin sendiri sampai suhu kamar, baru flask boleh dibuka.
10. Pemasangan kembali dan pengasahan selektif
Pemasangan kembali geligi dalam artikulator bertujuan untuk mengoreksi hubungan oklusi yang tidak harmonis dari geligi tiruan yang baru selesai diproses atau dimasak.
11. Penyelesaian geligi tiruan
Hal ini dilakukan dengan cara membuang sisa-sisa resin akrilik pada batas geligi tiruan.
12. Pemolesan geligi tiruan
Terdiri dari menghaluskan dan mengkilapkan geligi tiruan tanpa merubah konturnya.
13. Uji coba atau try in






Tidak ada komentar:

Posting Komentar